Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

5 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Penyebaran COVID-19

Di tengah riuhnya berita tentang penyebaran COVID-19, ini dia 5 fakta dan cara pencegahannya.

Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus COVID-19. Setelah pernyataan itu, berita-berita seputar penyebaran COVID-19 dan informasi tentang kedua pasien membludak dengan minim filter.

Keterbukaan informasi kepada masyarakat memang dibutuhkan. Akan tetapi tentunya merujuk pada informasi-informasi relevan dan praktikal, bukan sembarang informasi yang menimbulkan kepanikan massal. Untuk itu berikut ini 5 fakta tentang penyebaran dan cara pencegahan COVID-19.

 

Advertisement

Tidak Semua Batuk Pilek Berarti COVID-19
Meski gejala awal COVID-19 memperlihatkan ciri-ciri semacam flu, yaitu batuk dan pilek. Akan tetapi tidak lantas semua batuk dan pilek mengindikasikan COVID-19. Salah satu ciri unik dari gejala COVID-19 adalah demam tinggi dan kesulitan bernapas. Ingat bahwa ketika pertama kali dideteksi, virus ini menunjukkan gejala awal semacam pneumonia.

Namun, jika Anda sedang mengidap flu tetap gunakan masker. Jangan lupa pula praktikkan etika batuk dan bersin dengan menutup area hidung dan mulut Anda serta mencuci tangan setelahnya.

COVID-19 memang memiliki tingkat penularan yang cepat, tetapi pada dasarnya COVID-19 akan lebih berisiko bagi mereka yang berusia lanjut, mengidap penyakit kronis, dan/atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Untuk itu, salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19 adalah dengan menjaga kesehatan tubuh dengan makan makanan bergizi dan memastikan diri cukup beristirahat.

 

 

Masker Bukan Solusi
Salah satu informasi aawal yang muncul pasca menyeruaknya berita tentang COVID-19 adalah bahwa masker bisa menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus ini. Nyatanya, masker efektif mencegah penyebaran virus jika ia dikenakan oleh orang yang sakit. Sebab masker mencegah dahak, liur, atau lendir hidung dari orang yang sakit menyebar ke orang yang sehat di sekitarnya. Apalagi seperti pernyataan Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong tentang sifat COVID-19 yang menular melalui droplet alias bulir air, bukan Melalui partikel udara.

Sementara, ketika orang yang sehat mengenakan masker—apalagi secara tidak tepat—justru dapat meningkatkan risiko tertular. Salah satunya karena penggunaan masker bisa membuat orang lebih sering menyentuh wajahnya dan meningkatkan risiko penularan virus.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) salam situs resminya juga tidak merekomendasikan penggunaan masker oleh orang yang sehat. “Masker sebaiknya hanya digunakan oleh orang yang menunjukkan gejala COVID-19 untuk mencegah penularannya ke orang lain. Penggunaan masker juga penting bagi para petugas kesehatan dan orang yang bekerja sebagai perawat dan berinteraksi secara dekat dengan orang lain.”

 

Cuci Tangan dan Jaga Kebersihan
Dalam pernyataan resminya, Gan juga mengajak orang-orang untuk lebih menjaga kebersihan pribadi. Terutama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan jangan menyentuh wajah.

CDC juga merekomendasikan hal serupa. Cuci tangan setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir. Apalagi setelah Anda pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah bersin, bersin, atau membersihkan area hidung.

Jika kebetulan di tempat Anda berada tidak tersedia sabun dan air untuk mencuci tangan, Anda bisa menggunakan pembersih tangan dalam kemasan (hand sanitizer) yang mengandung sedikitnya 60% alkohol.
 

 

Praktikkan Salam Namaste
Cara paling sederhana untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 adalah dengan menghindari kontak fisik dengan banyak orang. Misalnya, berpelukan, bersalaman, cipika-cipiki, dan sebagainya. Alih-alih, bersalaman atau berpelukan, untuk sementara Anda bisa mempraktikkan salam namaste saat menyapa atau memberikan salam. Jika Anda diharuskan berada dalam situasi sosial yang mengharuskan banyak melakukan kontak fisik, pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan sesudah acara.

 

Hindari Kontak saat Sedang Sakit
Jika Anda merasa tidak enak badan disertai batuk dan pilek, minimalisasi kontak fisik Anda dengan orang-orang. Sebisa mungkin tetap tinggal di rumah dan batasi interaksi dengan orang-orang dekat untuk mencegah penularan. Begitu pula jika Anda melihat rekan kerja atau orang rumah yang sakit, rekomendasikan mereka untuk tetap tinggal di rumah guna meminimalisasi risiko penularan.

CDC dalam situsnya juga merekomendasikan perusahaan untuk menyarankan pegawainya yang sakit tetap tinggal di rumah. Terutama jika si pegawai memperlihatkan gejala COVID-19, yaitu permasalahan pernapasan dan suhu badan di atas 37,8 derajat celcius. (SIR). Foto: Dok. Istimewa.

 

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Persona dan Romansa dalam Album Perdana Sal Priadi “Berhati”

Next Post

Cara Delevingne Bintangi Kampanye Terbaru Puma

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.