
Usai penjurian yang ketat, Lomba Perancang Mode yang tahun ini merayakan ulang tahun ke-40 kembali memilih 10 finalis. Dewan Juri, yang terdiri dari: Samuel Wattimena (desainer dan Pemenang I LPM 1979), Erwin Suganda (Creative Director UBS Gold), Nia Inggita (Vice President – Brand Management Lazada Indonesia), Yoland Handoko (fashion and beauty stylist), serta Margaretha Untoro (Editor-in-Chief Dewi) menilai konsep, material, styling koleksi yang dipresentasikan para peserta.
Selain kesesuaian dengan tema dan eksekusi koleksi, para semifinalis juga dinilai dari cara mempresentasikan konsep mereka. Selain itu, koleksi mereka juga dinilai dari kreativitas, daya pakai dan daya jual.
Untuk itu, Dewan Juri memutuskan 10 finalis berikut ini sebagai semifinalis yang beruntung mengikuti babak final. Siapa saja mereka?
Sherlyta Puspa Lestari, 21, Tangeran Selatan
"Nomad"

Konsep traveling diinterpretasikan sang desainer menjadi koleksi yang menampilkan palet warna alam, serta detail seperti teknik jahit-tindas dan permainan digital print.
Harumi Davita, 30, Surabaya
"Si.moom"

Bermain material dan tekstur menjadi kekuatan sang desainer, yang terilhami kesibukan wanita urban usia 35+ yang ingin selalu terlihat praktis dan chic.
Wahyo Abraham, 26, Bogor
"Mboku Mbomu"

Mother Nature menginspirasi sang desainer untuk mengolah material ramah lingkungan (termasuk pewarna alami), sesuai konsep sustainability fashion yang diusungnya.
Owen Kumala, 20, Tangerang Selatan
"Maleo Dreaming"

Pengalaman traveling ke Gorontalo dituangkan sang desainer menjadi koleksi yang mengambil elemen estetis burung Maleo, dan siluet yang simpel dan chic.
Eko Salomo, 30, Jakarta
"Paper Plane"

Inspirasi utama sang desainer adalah traveling dengan pesawat terbang, yang ditunjukkannya lewat detail intricate dan siluet loose namun tetap terlihat chic.
Imme Kristiani, 22, Jakarta
"Intersection"

Menggabungkan dua kebudayaan berbeda, sang desainer mengeksplorasi materi berbeda dan batik dalam koleksi yang bisa dipadupadankan untuk gaya praktis saat traveling.
Mariska Isabela, 26, Bandung
"Transient'

Materi feminin dengan detail bordir signature sang desainer mendominasi rancangan yang berwarna lembut, dalam siluet yang menginjeksikan sentuhan maskulin.
Dita Damayanti, 29, Jakarta
"Journey"

Tenun Jepara menjadi benang merah koleksi sang desainer, yang sengaja dirancang untuk siang dan malam. Ia juga menggunakan teknik jahit-tindas sebagai aksen.
Andri Sutami, 41, Jakarta
"The Coffee Belt"

Wisata kuliner, terutama gaya hidup menikmati kopi lokal di tiap destinasi, mengilhami sang desainer menjadi koleksi yang didominasi elemen ala barista, dan warna-warna alami.
Frederika Cynthia Dewi, 24, Tangerang Selatan
"Aroha"

Liburan sang desainer ke Selandia Baru menginspirasi koleksi yang menghadirkan teknik motif ala batik tulis dan celup sebagai detail intricate dalam palet romantis. (SJH) Foto: Pesona