Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

Kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan TULUS untuk “Pasar Kita”

Sejauh Mata Memandang menggelar pameran "Pasar Kita" dalam rangka meluncurkan koleksi terbaru bersama TULUS dan menyambut Hari Kemerdekaan RI

Sejauh Mata Memandang kembali memperkenalkan koleksi terbarunya, kali ini lewat kolaborasi bersama musisi TULUS. Dikenal sebagai jenama tekstil yang mengusung prinsip slow fashion, Sejauh memadukan visi artistiknya dengan kepekaan TULUS dalam merangkai makna lewat lagu. Kolaborasi ini menjadi ruang temu antara busana dan nada, antara kain dan rasa.

Lagu dan sketsa karya TULUS berpadu dengan identitas visual khas Sejauh Mata Memandang, melahirkan koleksi yang sarat makna dan estetika. Setiap motif dalam koleksi ini merupakan hasil pengembangan dari sketsa tangan TULUS, yang kemudian dirangkai bersama ragam pola ikonis Sejauh. 

Terinspirasi dari emosi, keseimbangan antara alam dan kemanusiaan, visual motifnya mengusung bentuk geometris kotak positif-negatif, menyerupai kain poleng sebagai lambang harmoni. Sementara itu, lengkung-lengkung organik yang menyerupai ombak laut, awan, bulan, hingga matahari hadir sebagai simbol kehidupan, lembut namun kuat, sekaligus pengingat akan pentingnya menjaga hubungan kita dengan alam.
 

Advertisement

Koleksi ini mencakup pakaian untuk pria, wanita, dan anak-anak, serta scarf, outer, dan beragam aksesori, dibalut dalam nuansa hitam dan biru tua, dua warna yang merefleksikan karakter artistik TULUS dalam berbagai panggung dan momen. Motif-motif penuh makna ini dituangkan di atas kain katun dan TENCEL™?melalui teknik cetak saring tangan yang dikerjakan bersama para pelaku UMKM di Desa Duri Puri Kauh, Denpasar, Bali. Selain itu, hadir pula sentuhan batik cap hasil kolaborasi dengan mitra artisan batik di Pekalongan, Jawa Tengah, menghadirkan kehangatan karya lokal dalam tiap helai kainnya.
 

Koleksi kolaborasi ini diperkenalkan kepada publik melalui sebuah pameran bertajuk “Pasar Kita”, yang terinspirasi dari semangat pasar rakyat, ruang penuh kehidupan, gotong royong, dan kebersamaan. Dalam suasana yang sarat nilai budaya dan tradisi, “Pasar Kita” menjadi bentuk penghormatan sekaligus perayaan Sejauh dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Nuansa pasar rakyat dihidupkan kembali melalui instalasi tematik seperti gerobakan, warung, panjat pinang, hingga ornamen dekoratif khas Sejauh yang hangat dan mengundang nostalgia.

Di samping itu, Chitra Subyakto menuturkan bahwa “Pasar Kita” turut menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil dan artisan lokal untuk berkolaborasi. Hal ini merupakan respons jenama terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang menantang dan memberi dampak kepada sektor padat karya. Para pelaku dan artisan lokal tersebut di antaranya adalah Cusia by Shibiru, Craft Denim, Gekiori, Sakombu, Toja Indonesia, Kait Handmade, dan Vitarlenology. Di sini, mereka turut diberi kesempatan untuk mempersembahkan karya-karya keahlian tangannya.

Sebagai jenama yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, Sejauh merancang seluruh instalasi “Pasar Kita” dengan pendekatan sirkular. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan 90% bahan yang berasal dari hasil daur ulang dan daur naik. Dari panel kayu modular hingga kain perca sisa produksi, semuanya merupakan bahan lama maupun bahan sisa yang digunakan kembali menjadi ornamen cantik. Area kasir “Warung Pop-up Sejauh” disulap dengan sentuhan khas jenama: ubin semen Tegel Kunci bermotif ayam, sebuah ikon visual Sejauh.

Sebagai kolaborator, TULUS menyampaikan rasa senangnya terhadap peluncuran koleksi ini. Ia mengungkapkan bahwa Sejauh memiliki nilai yang selaras dengan dirinya: menghubungkan musik, ragam pakaian, ekspresi berkesadaran antara manusia dan bumi.

Kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan dua identitas kreatif, tetapi juga perayaan akan proses yang bermakna, kerajinan tangan yang jujur, serta hubungan yang penuh tanggung jawab dengan para artisan lokal. Lebih dari sekadar pakaian, setiap helai yang dibeli oleh Sahabat Sejauh menjadi bagian dari kontribusi nyata: satu pohon ditanam di Kawasan Ekosistem Leuser, Aceh Timur. Sebuah langkah kecil yang menumbuhkan harapan, menyulam jejak mode dengan cinta pada bumi.

“Pasar Kita” digelar mulai 18 Juli hingga 31 Agustus 2025 di Rama Atrium, Lantai LG, Grand Indonesia East Mall. Menghadirkan ruang visual dan kultural yang berakar dari semangat hangat pasar rakyat. Di tengah atmosfer yang akrab dan penuh cerita, koleksi kolaborasi Sejauh Mata Memandang x TULUS hadir secara eksklusif hanya di Warung Pop-Up Sejauh Mata Memandang, sebagai bagian dari momen eksklusif dalam pameran ini.

Penulis: Najlaa Kamilia Rizaldi
Editor: Mardyana Ulva
Foto: dok. Magnifique

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Empat Bar di Jakarta Terpilih Dalam 50 Best Bars Asia 2025

Next Post

Made Djirna: Menyusuri Jejak Waktu

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.