Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode
Romantisisme Valentine The St. Regis Jakarta
Didit Hediprasetyo x Arkiv Vilmansa: The Joy of Being Spring/Summer 2025 Couture Collection
Kontemplasi Eksistensi TOTON

Didit Hediprasetyo x Arkiv Vilmansa: The Joy of Being Spring/Summer 2025 Couture Collection

Bagaimana jika nostalgia 1970-an bertemu filosofi alam dalam busana? Kolaborasi eksklusif Didit Hediprasetyo dan Arkiv Vilmansa menjawabnya lewat ‘The Joy of Being Spring/Summer 2025 Couture Collection’ koleksi adibusana yang menyulap waktu menjadi warna,

Kolaborasi antara dua maestro, Didit Hediprasetyo, perancang busana Indonesia yang mendunia dengan estetika haute couture-nya yang juga kerap memadukan kerajinan tradisional Indonesia dan modernitas bersama Arkiv Vilmansa, seniman visual berbakat yang karyanya mengeksplorasi batas antara realitas dan imajinasi melalui palet warna hidup dan simbolisme mendalam, melahirkan The Joy of Being Spring/Summer 2025 Couture Collection. Koleksi yang siap menjadi sorotan di kancah fashion global, koleksi ini juga sebuah ode pada sukacita sunyi alam yang terpatri dalam setiap detik kehidupan.

Didit Hediprasetyo, yang terkenal dengan siluet pahatan yang memuliakan bentuk tubuh perempuan, kali ini merangkul goresan filosofis Arkiv Vilmansa. Karya Arkiv yang acap kali terinspirasi dari pertanyaan tentang identitas dan keberadaan tercermin dalam empat lukisan abstrak; sunrise, midday, sunset, dan midnight. Siklus waktu yang pancaronanya menghiasi gaun-gaun haute couture Didit.  Kolaborasi ini menciptakan dialog antara tekstil bergerak laksana angin dan warna-warna yang mengalun tentang perjalanan hari, sekaligus menyisipkan nuansa nostalgia 1970-an melalui garis alur dan flowy silhouette yang diadaptasi ke konteks yang lebih modern.

Bagi Didit, fashion adalah medium pemberdayaan perempuan, prinsip yang ia wujudkan lewat desain high-waistedstatuesque, dan flowy yang memadukan kebebasan bergerak dengan keanggunan timeless. Sementara itu, Arkiv membawa dimensi pop surrealism-nya ke dalam dunia tekstil, mengajak peminatnya merenungi momen-momen kecil yang sering terlupa melalui lapisan makna abstrak. Gabungan material jersey sutra Italia premium, satin duchesse, Italian chiffon dan kulit Prancis eksklusif padu dalam koleksi ini yang tidak hanya menonjolkan craftsmanship istimewa, tetapi juga menjawab tren fashion berkelanjutan dengan desain yang mengedepankan kualitas dan reka bentuk yang tak lekang jaman.

Advertisement

Kolaborasi ini bukan sekadar pertemuan seni dan fashion, melainkan persilangan visi tentang keabadian. Dengan sentuhan nostalgia 1970-an yang diramu dalam siluet kontemporer, Didit Hediprasetyo dan Arkiv Vilmansa membuktikan bahwa busana yang memiliki makna filosofis bisa menjadi kanvas hidup yang merayakan dinamika alam dan kemanusiaan. Koleksi adibusana ini tidak hanya cocok untuk pecinta fashion high-end, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mereka yang mencari makna mendalam di balik estetika.

Teks: ALDI INDRAJAYA
Foto: Dok. Didit Hediprasetyo

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Romantisisme Valentine The St. Regis Jakarta

Next Post

Kontemplasi Eksistensi TOTON

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.