Pada gelaran Jakarta Fashion Week 2020, Indonesia Fashion Forward mempersembahkan tiga desainer perempuan dengan karakternya yang berbeda-beda. Mereka adalah Rani Hatta, Michelle Tjokrosaputro, dan Andhita Siswandi.
Pada rancangan kali ini, Rani Hatta terinspirasi dari air dan batu karang yang saling bertabrakan.Dari sana, ia melihat batas yang kabur antara feminim dan maskulin. Bertajuk Convergence, ia memadukan bahan-bahan yang terkesan tidak seragam namun tetap tailoring.
Ia masih setia dengan warna-warna monokrom. Meski ada tampilan yang menggunakan warna biru dan metalik. Ia juga menggunakan bahan lace dan silk bersiluet oversized.
Bateeq oleh Michelle Tjokrosaputro membawakan presentasi dari hasil interpretasinya terhadap kultur Betawi. Bateeq mengadaptasi pula motif Aluwung yang memperlihatkan secara acak nan berhamburan dari motif bentuk-bentukan kecil.
Bateeq mengangkat praktik ramah lingkungan berkelanjutan yang ditunjukkan melalui serat Bemberg dan Tencel yang dapat terbiodegradasi sehingga kain yang digunakan untuk koleksi ini dapat terurai
Berbeda dengan koleksi Andhita Siswandi yang sangat personal baginya. Terinspirasi oleh para perempuan, bagaimana perjalanan hidup yang penuh suka duka. Segala hal yang dihadapi dalam kehidupan tersebut kemudian menjadi dasar dari koleksinya.
Ia cukup banyak menyajikan potongan feminim dan siluet konstruktid namun tetap berpegang teguh pada karakter labelnya. Garis-garis yang ada menggambarkan keindahan ketidaksempurnaan hidup bersama warna hangat khas musim panas.(WHY-FH) Foto: Dok. Jakarta Fashion Week