Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

Akhir 20 Tahun Perjalanan Brand Zac Posen

Zac Posen terpaksa menutup brand eponimnya setelah 20 tahun berkarya

Salah satu talenta kesayangan dunia mode dunia, Zac Posen mengumumkan undur diri dari industri mode untuk sementara waktu seiring dengan penutupan perusahaan serta brand eponimnya.

Tantangan di dunia retail dan perubahan lanskap fashion menggoyang bisnis Posen. Seperti dilansir WWD, Posen menjelaskan ia dan rekan bisnisnya sudah mencari berbagai cara untuk mempertahankan perusahaannya, House of Z.

Salah satu upaya itu adalah mencari investor baru. Dilansir dari New York Times, Ron Burkle dari Yucaipa Companies selaku pemegang saham terbesar mereka sudah berusaha untuk menjual sahamnya sejak April lalu dan gagal menemukan pembeli baru.

Advertisement

Ambruknya bisnis Zac Posen boleh dibilang menjadi penanda akhir sebuah era. Zac Posen adalah salah satu desainer muda yang memulai kariernya dalam lanskap mode konvensional. Ia adalah salah satu desainer yang lahir ketika majalah-majalah fashion kenamaan dunia masih menjadi gate keeper dan standar selera publik.

Pun saat selebritas-selebritas Hollywood adalah alat pemasaran yang terbaik—Posen masih menjadi salah satu desainer favorit para bintang Hollywood untuk tampil di gelaran karpet merah. Karier Posen juga lahir dan berkembang di masa ketika department store seperti Barney menjadi satu-satunya tempat menjajakan produk serta berinteraksi dengan konsumen.

Namun, memasuki dekade ketiga abad ke-21 sudah amat jelas bahwa lanskap fashion telah berubah. Media-media fashion tak lagi memiliki mistis yang sama. Begitu pun taman bermain bagi para desainer dan brand untuk berjualan dan berinteraksi tak lagi dibatasi tembok-tembok butik.

Akhir perjalanan brand Zac Posen setelah 20 tahun berkarya di tengah lanskap mode yang kian inklusif dan demokratis mungkin menjadi penanda era baru bagi industri fashion. Mungkin juga ini adalah sebuah wake-up call bagi para pelaku dan pemangku kepentingan di industri fashion untuk menemukan kembali mitos-mitosnya yang baru dan lebih relevan. Tak hanya di Amerika, tetapi juga di seluruh dunia. (SIR). Foto: Dok. Istimewa.

 

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Definisi Ladylike Bagi Ruth Bell

Next Post

Kehalusan Seni Asia dari Chopard

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.