Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

9 Penanda Putaran Waktu

Tahun 2020 tidak hanya membawa begitu banyak berita tidak mengenakkan. Sembilan arloji yang dilansir menuju penghujung tahun ini menjadi buktinya.

1. Baume Ocean

Koleksi Baume Ocean dari Baume & Mercier ini tidak mengandung bahan berharga atau produk hewani tapi mendaur ulang komponen yang tidak terpakai. Pengemasannya terus dikurasi hingga seminimal mungkin, menggunakan paket heksagonal khusus. Enam model arloji dan dua edisi terbatas koleksi ini berfokus pada tiga pilar yakni crown, lugs, dan kancing pada sistem tali pengikat. Setiap arloji Baume menampilkan kombinasi warna unik, biru, merah, ungu, hijau atau hitam. Keserasian warna dapat terlihat pada lensa, jarum detik kecil, dan overstitch pada tali. Melalui koleksi ini, Baume & Mercier berkomitmen untuk mendonasikan dua persen penjualan dari setiap model Baume kepada LSM di seluruh dunia.

 

 

Advertisement

 

2. Breitling The Superocean Heritage ’57

Arloji edisi terbatas ini merayakan kemitraan Breitling dengan Outerknown, label pakaian berkelanjutan yang ikut didirikan peselancar legendaris, Kelly Slater. Ini adalah kolaborasi mereka yang ketiga, di mana sama-sama berkomitmen untuk laut dan pantai yang bersih. Dengan dial berwarna perunggu serta tali NATO dari benang Outerknown ECONYL®, arloji bergaya retro modern ini mengekspresikan gaya hidup santai yang identik dengan kehidupan peselancar di California Selatan dan Hawaii pada 1950-an dan 1960-an. Arloji ini tersedia dalam dua versi: yaitu dengan casing baja tahan karat dan edisi yang diproduksi terbatas, yaitu 500 buah saja, dengan bezel emas merah 18 karat. Keduanya didukung oleh Breitling Calibre 10, yang menawarkan cadangan daya hingga 42 jam. Dan seperti semua koleksi Breitling, arloji ini juga bersertifikasi COSC, sebuah lembaga independen yang mengukur presisi dan konfirmasi.
 

 

 

3. Frederique Constant 1988 Flyback Chronograph

Hanya dibuat terbatas sebanyak 32 buah, Frederique Constant memperkenalkan arloji yang dikembangkan bekerja sama dengan merek arloji Denmark yang sedang naik daun, About Vintage. Flyback Chronograph 1988 adalah versi baru dari rancangan ulang Flyback Chronograph Manufacture Frederique Constant yang terkenal. Arloji dengan dial baja tahan karat berdiameter 42 mm ini dioperasikan oleh Calibre FC-760 yang lebih sederhana, lebih halus, dan lebih andal.

 

4. Hamilton Khaki Aviation Converter 

Hamilton memperluas jangkauan arloji pilotnya lewat model yang membuat konversi dan kalkulasi mudah. Khaki Aviation Converter memiliki bezel yang dapat berputar dua arah dan memiliki skala gradasi logaritmik tetap di sekitar dial, yang memungkinkan slide rule pada perhitungan matematis saat dalam penerbangan. Ini dapat diterapkan pada faktor kritis seperti kecepatan udara, jarak, konsumsi bahan bakar, tingkat pendakian atau penurunan, juga waktu penerbangan.
 

 

 

5. Hublot Classic Fusion Concrete Jungle

Hublot menciptakan penghormatan avant-garde atas fondasi kekuatan New York dengan iterasi terbarunya. Classic Fusion Concrete Jungle New York menghadirkan ketenangan kota yang canggih dan keanggunan abadi tanpa mengabaikan elemen aslinya. Dikembangkan dengan material yang lebih kokoh, Classic Fusion diperkuat dengan beton halus dengan detail kecil yang menonjolkan tepi dan struktur kota. Warna abu-abu yang diredam disandingkan dengan tali hitam merupakan ciri khas New York dengan kemampuannya untuk menjadi monokromatik dan penuh warna secara bersamaan, seragam dan tidak konvensional. Iterasi ke-2 Hublot's Concrete Jungle diperkuat dengan material beton yang terdiri dari 65-75% semen halus, 25-30% resin epoxy pengganti air pada beton standar, dan 5-10% fiberglass menggantikan baja untuk memperkuat beton. Casing dan dial yang dibentuk dengan beton yang disempurnakan ini akan terbukti tahan terhadap ujian waktu. Beton membungkus mesin jam kronograf pemuntir otomatis HUB1143 dengan ketahanan air 50 meter dan cadangan daya 42 jam. Arloji ini diproduksi secara terbatas hingga 50 buah.
 

 

6. Jaeger-LeCoultre Master Ultra Thin Tourbillon Moon

Memulai debutnya di Master Ultra Thin Tourbillon Moon, Jaeger-LeCoultre menghadirkan Calibre 983 dengan pemuntir baru yang otomatis. Arloji ini menggabungkan dua komplikasi horologi untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang Jaeger-LeCoultre, fase bulan dan turbillon, dengan tanggal periferal 'jumping' khas Jaeger-LeCoultre. Pada paruh atas dial arloji berwarna putih eggshell ini, ilustrasi astronomi menampilkan fase bulan belahan bumi utara dan selatan dengan cara tradisional, langit biru tua yang bertaburan bintang dan latar belakang cakram emas. Sementara setengah bagian bawah dial didominasi oleh tourbillon. Di bagian ini, serupa ‘jembatan’ dirancang membelah bidang arloji dengan material rose gold yang dipoles untuk mengamankan rangka titanium tourbillon saat menyelesaikan satu putaran pada setiap 60 detiknya.

 

 

7. Omega Speedmaster “Silver Snoopy Award” 50th Anniversary 

Pada tahun 1970, Omega menerima Silver Snoopy Award dari para astronot di NASA untuk kontribusinya dalam eksplorasi ruang angkasa, serta dukungan Speedmaster selama penyelamatan Apollo 13. Tepat 50 tahun kemudian, sebuah arloji khusus dibuat untuk menghormati momen tersebut. Menggabungkan animasi dengan seni pembuatan arloji, di sini Snoopy tampil mengenakan pakaian antariksa. Arloji ini terinspirasi dari gaya Speedmaster generasi ke empat, dengan diameter 42 mm. Pada case bagian belakang, terlihat Snoopy di luar angkasa melalui animasi hitam dan putih Command and Service Module (CSM). arloji ini digerakkan oleh Omega Co-Axial Master Chronometer Calibre 3861. Gerakan ini memiliki inovasi anti-magnet serta sertifikasi Master Chronometer dari Swiss Federal Institute of Metrology (METAS).

 

 

8. Panerai Luminor Base Logo 

Satu model, dua interpretasi yang berbeda. Panerai Luminor Base Logo 44 mm (PAM01086) dan Luminor Logo 44 mm (PAM01084) ini diberkahi Calibre P.6000. Arloji dengan gerakan mekanis dan manual winding ini punya perangkat keseimbangan serta cadangan daya hingga 72 jam. Pergerakannya stabil karena penghubung ganda yang mendukung regulator. Arloji ini tahan air hingga kedalaman sekitar 100 meter, dial jam disisipkan angka dan indeks dengan sentuhan neon hijau Super-LumiNova®. Model baru ini dilengkapi tali kulit calf berwarna hitam dan cokelat muda yang mendampingi kekuatan casing baja. Penunjuk detik kecil pada jam 9 menjadi pembeda kedua model tersebut. 
 

 

 

9. TAG Heuer Carrera Elegant Chrono 

Arloji ini tampil dengan bezel baja yang ramping dan tahan karat, dan telah dirancang tanpa skala tachymeter untuk memantapkan tampilan estetikanya. Dengan dial perak Heuer Carrera, arloji ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1963. Arloji berdiameter 42 mm ini mempertahankan fungsi kronografnya dengan menggunakan dua tombol dan subdial. Tersedia dalam warna opaline black atau sunray brushed blue, antrasit, dan perak. Pada dial memiliki fitur subdial "azurage" pada jam 3 dan 9, juga pada penghitung detik kecil pada pukul 6 di atas jendela tanggal. Arloji dengan dial hitam dan biru ini disajikan dengan tali baja tahan karat berbentuk H. Versi bicoloured dengan dial perak dan jarum jam berlapis rose gold serta model dengan dial antrasit yang dipasangkan dengan tali kulit buaya warna cokelat menawan. TAG Heuer Carrera Elegant Chrono yang didesain ulang ini didukung oleh mesin jam Calibre Heuer 02 dan menawarkan cadangan daya selama 80 jam.
(NTF & WHY) Foto: Dok. Baume & Mercier, Breitling, Frédérique Constant, Hamilton, Hublot, Jaeger Le-Coultre, Omega, Panerai, TAG Heuer

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Lentera di Tepian, Tentang Cinta, Dilema, dan Keluarga

Next Post

Jam Tangan Panerai Bersejarah Dilelang

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.