‘Pulau dewata’, Bali, menjadi pulau yang penuh kehangatan dari kegiatan sehari-hari di ‘album fotografi’ ini. Quentin de Briey memotret sisi lain Bali yang sarat akan suara mesin sepeda motor, senyuman dari orang asing, pedagang jalanan yang menjual durian, dan getaran angin yang berhembus. Pulau dengan vegetasi mewah dan sawah yang diatur rapi sekaligus curam menjadi perhatian Quentin selama bertugas.
Kota Geneva di lensa kamera Paul Rousteau menjadi alunan spektrum warna yang lembut. Bangunan menjulang tinggi terlihat samar dengan campuran warna beige di langit. Kishin Shinoyama terinspirasi dan terobsesi dengan keberagaman luar biasa yang dimiliki benua Eurasia, salah satunya adalah tanah airnya sendiri, yaitu Jepang. Kishin memotret keseharian orang-orang Jepang dan menyisipkan satu tempat yang terhapus dari peta dari dampak perang dan fanatisme.
Cretto di Burri menyimpan momen tersendiri bagi Oliviero Toscani. Pemandangan dari bencana alam yang mengguncang Silican town pada tahun 1968 sekarang menjadi tujuan wisata indah dan dipotret langsung untuk album fotografi ini. Harley Weir jatuh dalam mantra kecantikan negara Iran dan orang-orangnya di tanah Cyrus dan Zarathustra ini. Gambar yang tidak perlu dijelaskan lagi dari segi keindahan yang Harley ciptakan sarat akan nuansa observasi dan emosi. Diantara bayangan samar dan cahaya yang bersinar, Iran terlihat seperti sebuah enigma. (JLA) Foto: Dok. Louis Vuitton.
