Kali ini Jacques Cavallier Belletrud kembali meramu aroma terbaru bernama Étoile Filante yang dibuat di Grasse. Ia memilih osmanthus sebagai pusat aroma Étoile Filante. Bunga itu mengingatkannya pertama kali saat ia menemukannya di laboratorium ayahnya di Grasse, saat itu Belletrud masih berusia 11 tahun. Menurutnya aroma dari osmanthus sangat luar biasa dan membuatnya terpesona. Beberapa tahun kemudian, dalam perjalanannya di China ia menemukan jalan setapak yang dipadati dengan kios-kios bunga yang cantik. Saat malam tiba, di area itu terpancar aroma asli bunga osmanthus dan magnolia melayang-layang di udara.
Seperti sedang tersihir, aroma itu seketrika memabukkan Belletrud dan membuatnya terinspirasi untuk memasukan kedua bunga tersebut kedalam sebotol parfum. Nuansa fruity dari buah aprikot dan cassisnya memberikan aroma lembut nan unik. Ditambah dengan sentuhan bunga melati yang diekstraksi menggunakan CO2, sebuah teknik eksklusif dari Louis Vuitton untuk memperkuat karakter bunga ke dalam wewangian. Dan sedikit note dari buah stroberi yang tengah matang. Seluruh aroma dari masing-masing bunga dan buah tersebut berpadu membungkus kelembutan yang mampu melekat pada kulit sepanjang hari.
Eau de Parfum Étoile Filante tersedia dalam ukuran 200ml, 100ml, dan ukuran travel berisi empat botol dengan masing-masing berukuran 7,5ml. Dalam peluncurannya kali ini, Louis Vuitton juga merilis travel case untuk Eau de Parfum dengan corak khas dari koleksi “Since 1854”. Étoile Filante telah tersedia pada seluruh butik Louis Vuitton sejak 7 Januari 2021 lalu. (NDR) Foto: Dok. Louis Vuitton
