Mempersembahkan produk terbarunya, Louis Vuitton bersama master perfumer Jacques Cavallier Belletrud membuat wewangian hasil campuran dari rose, oud dan ambergris. Ketiga bahan ini bersatu dalam wewangian Les Sables Roses. Terinpirasi dari warisan luar biasa di Timur Tengah, Les Sables Roses bercerita tentang gurun pasir yang mempesona, tentang bagaimana sesuatu yang berbeda dapat bersanding dengan indah.
Jacques Cavallier Belletrud mengatakan bahwa di Louis Vuitton, parfume berkaitan dengan kekontrasan. Satu elemen dapat memperkuat dan melengkapi elemen yang lain. Hal tersebut kemudian dibuat nyata melalui Les Sables Roses, yang memiliki komposisi berlawanan namun saling mengisi. Secara sederhana, wewangian ini adalah duo antara rose dan oud, yang diperkuat oleh ambergris. Sebenarnya rose dan oud memiliki kesamaan dalam hal aroma.
Keduanya menghasilkan keindahan alami yang tidak mudah diungkapkan. Jacques mengungkapkan bahwa wewangian ini adalah keseimbangan antara kesegaran aroma sensual dari rose dan kedalaman aroma oud yang memikat. Keseimbangan tersebut kemudian semakin ditonjolkan oleh kehangatan ambergris. Menghasilkan aroma sensual yang tidak tertandingi.
Sejak dulu di Timur Tengah, wanita telah menggunakan berlapis parfum yang berbeda untuk mengekspresikan diri mereka. Ini menjadikan aroma tersebut khas milik masing-masing individu. Setiap orang dapat menciptakan aromanya sendiri berdasarkan suasana hati atau acara tertentu. Berangkat dari kekaguman terhadap tradisi tersebut, Jacques Cavallier Belletrud membuat Les Sables Rose sebagai wewangian yang dapat digunakan sendiri ataupun dikombinasikan dengan wewangian lainnya. Bahkan jika Anda ingin menggunakannya dengan Ombre Nomade, wewangian LV lainnya, Anda akan mendapatkan jenis wewangian yang baru. Anda dapat berekspresi tanpa terikat pada ukuran. (KR) Foto: Louis Vuitton
