“I just broke up with my boyfriend, I’m gonna drown my sorrow in a pint of ice cream.” Adegan seseorang yang menangis atau merenung sambil ditemani satu tub eskrim, mungkin salah satu adegan paling klasik dalam film yang bisa ditemui mulai dari film Bridget Jones hingga serial Friends. Di dunia nyata, harus diakui bahwa adegan ini juga bukan sesuatu yang aneh.
Benarkah es krim membuat kita bahagia? Es krim memiliki kandungan protein dan lemak yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan mood. Asam amino seperti tryptophan yang terkandung dalam es krim juga akan meningkatkan produksi hormon serotonin yang akan membuat kita merasa tenang, puas, dan bahagia.
Ternyata, ada sekelumit sains dan kebenaran juga di balik klaim bahwa es krim membawa kebahagiaan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centre for Neuroimaging Sciences, Institute of Psychiatry di London pada tahun 2010, bekerja sama dengan Michale Brammer, Profesor Neuroimaging. Menggunakan alat fMRI Brain Imaging, otak para peserta penelitian di-scan saat mereka diberi makan es krim.
Hasilnya, ternyata area Orbitofrontal (OFC) otak yang bertanggung jawab atas proses emosi dan pengambilan keputusan, teraktivasi saat makan es krim dan menunjukkan respon emosi yang positif. Serupa dengan saat otak diberi penghargaan. Selain itu, lima area lain pada otak juga teraktivasi dengan positif, yakni primary somatosensory cortex yang terpengaruh oleh suhu dan tekstur es krim, insula cortex yang bereaksi dengan rasa es krim, motor cortex oleh gerakan mulut, dorsolateral prefrontal cortex yang mengirim pesan bahagia ke otak saat es krim dikonsumsi, serta retrosplenial cingulate yang memiliki respon positif sehingga mengirim sinyal emosi dan membuat seseorang merasa bahagia karena es krim tersebut.
So go ahead, grab that pint form your freezer and make yourself feel happier! Saya sendiri jadi sering menyimpan es krim di dalam lemari pendingin saya, dan selalu saya santap di “saat-saat darurat” seperti saat merasa stress karena pekerjaan atau mellow karena PMS. Berikut beberapa brand es krim lokal yang jadi pemasok kebahagiaan saya.
Come Again (@do.comeagain)
Kombinasi rasa yang unik dengan penamaan yang seru yang terinspirasi dari beragam lukisan klasik, seperti Leonardo’s Supper yang diadaptasi dari lukisan The Last Supper karya Leonardo Da Vinci dan diinterpretasikan ke dalam rasa rum raisin dengan roti gandum. Atau The Kiss karya Gustav Klimt yang dituangkan ke dalam rasa pisang, earl grey, dan crème brulee.
First Scoop (@firstscoop.id)
Yang membuat saya senang dengan es krim ini, mereka menyediakan pilihan ukuran cup yang tidak tidak terlalu besar untuk take away, yakni 250ml, sehingga saya bisa membeli lebih banyak rasa tanpa khawatir freezer jadi terlalu sesak atau kapan saya bisa menghabiskan semuanya. Speculoos dan Milo Regal adalah beberapa rasa favorit saya beserta Mint Chocolate Chip.
Lococo (@locococreamery)
Yang satu ini lebih tepat disebut sebagai perpaduan frozen yogurt dan soft serve. Karena vegan (bebas dari produk susu), teksturnya tentu tidak se-creamy es krim biasa, namun lebih lembut dan ringan. Favorit saya adalah Blue Moon yang merupakan kombinasi lemon dan blueberry—sangat segar! Produk ini juga bebas dari refined sugar.
Honest Spoon (@honest_spoon)
Salah satu brand es krim lokal pertama yang jadi kecintaan saya dan banyak teman. Rasa yang jadi favorit hingga sekarang adalah Mascarpone Cheese yang legit dan gurih, Vietnamese Coffee yang sangat intens rasa kopinya, serta (lagi-lagi) Mint Chocolate Chip (rasa es krim favorit saya sepanjang masa).
Three Folks (@three_folks)
Lebih dulu terkenal lewat kopinya, yang kemudian dijadikan rasa es krim. Cita rasa es krim kopi dari Three Folks yang intens dan sering menggunakan biji kopi single origin membuat variasi rasa kopinya jadi favorit saya. Namun kreasi rasa lain yang unik dan bahkan musiman juga tak kalah enak, seperti Peanut Butter Jelly dan Matcha Mint Chips (okay, more mint chips heheh).
Mana Tea House (@manateasoftserve)
Sesuai namanya, awalnya Mana Tea House membuat es krim dengan variasi rasa teh, baik yang klasik seperti Signature Oolong dan Thai Tea, maupun dengan twist modern seperti Sea Salt Hojicha, Salted Caramel Chai, dan Earl Grey Lavender. Sorbet kreasinya juga sering diberi sentuhan teh seperti Kiwi Green Tea.
Lonana (@lonana.icecream)
Satu lagi pilihan es krim vegan. Lonana yang berbahan dasar pisang ini juga rendah kalori (sekitar 100 kalori per cup) dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (sekitar 5 gram per cup), sehingga cocok dikonsumsi sebagai pre atau post work out snack, maupun untuk mereka yang sedang menjaga asupan kalori. Rasa favorit saya: Belgium Chocolate with cookie dough. (Margaretha Untoro) Foto: Instagram, istimewa.
