Berjemur, olahraga di rumah, dan mengkonsumsi lebih banyak sayur serta makanan yang bernutrisi menjadi gaya hidup yang kian digeluti dengan lebih serius beberapa bulan terakhir ini. Merebaknya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 seakan menjadi sentilan keras bagi orang-orang untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatannya. Tak sedikit orang yang kemudian berbondong-bondong untuk mengonsumsi vitamin. Memang, banyak yang menjadi lebih melek akan pentingnya asupan yang dikonsumsi oleh tubuh.
Kehidupan yang serba modern membuat hidup kita dikelilingi oleh ragam jenis makan, termasuk olahan produk industri pangan yang terkenal akan perasa artifisialnya. Seakan terbuai dengan rasa manis dan janji-janji akan kemudahan yang ditawarkan, kita bagai menutup mata akan efek samping yang dihasilkan, padahal mengkonsumsi junk food atau makanan tidak utuh secara berlebihan tidak baik bagi tubuh. Michele Chevalley Hedge seorang ahli nutrisi dan juga penulis kesehatan mengatakan bahwa makanan olahan seringkali mengandung bahan kimia dan pengawet yang dapat menambahkan rasa serta masa pakai. Bahan kimia ini dapat menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan sistem tubuh menjadi lamban, bahkan dapat menjadi racun.
Lalu makanan seperti apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh tubuh? World Health Organization (WHO) merekomendasikan makanan utuh atau whole food sebagai salah satu kriteria makanan sehat yang penting untuk dikonsumsi. Berdasarkan penuturuan dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional yang ditulis oleh Prof. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, whole food merupakan makanan yang berasal dari bahan pangan alami yang mengandung semua bagian yang dapat dimakan, dan tidak mengalami pembuangan atau proses teknologi pemurnian. Yang artinya, makanan masih dalam bentuk atau kondisi aslinya dan tidak diolah sama sekali seperti sayuran dan buah, atau diolah seminimal mungkin seperti gandum utuh, protein yang tidak berlemak ataupun tepung wholemeal.
Ini tidak berarti makanan mentah adalah satu-satunya makananyang dapat dikonsumsi. Dengan pengolahan dan teknik memasak yang seksama, makanan tetap dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tanpa ada yang banyak terbuang. Tergerak untuk menghadirkan makanan sehat, beberapa restoran dan layanan katering ini menawarkan ragam jenis makanan yang baik untuk tubuh dengan mengusung konsep makanan sehat namun tetap menyuguhkan luapan rasa yang memanjakan lidah.
PiringSayur
Berawal dari sebuah final project untuk menempuh gelar sarjana, PiringSayur yang didirikan pada tahun 2018 menghadirkan menu-menu yang terinspirasi dari makanan-makanan terbaik dunia. Layanan berbasis catering ini kemudian menghadirkan ragam menu yang berbahan dasar tumbuhan tanpa menggunakan produk hewani sama sekali. Nasi merah mendampingi sajian Gung Bao Fried Chick*n yang terbuat dari perpaduan antara kacang kedelai, jamur, jagung, dan berbagai campuran rempah. Taburan kacang, dried chilli peppers, cah sayur, dan sup tahu turut menemani sebagi pelengkap hidangan.
The Roots
The Roots menawarkan konsep salad bar yang menyajikan makanan kaya nutrisi yang didominasi oleh plant-based food. Sesuai dengan namanya, restoran yang terletak di Kemang Timur ini ingin menghadirkan makanan yang datang dari bumi dan tidak diolah secara berlebihan. Tikka Tikka Tempe Salad menyuguhkan perpaduan tekstur dan rasa yang unik, house-made Tikka sauce yang terbuat dari paduan kunyit, jintan, dan plant based milk digunakan sebagai dressings salad dan juga untuk marinasi tempe sebagai pengganti ayam. Disajikan dengan Romain lettuce, kol ungu, potongan wortel, dan juga paprika merah.
Sedangkan menu Nasi Campur merupakan kolaborasi dengan restoran White House Vegetarian. Aneka jamur dihidangkan bersama brown rice, jagung bakar, brokoli bawang, kacang panjang, wortel, dan dilengkapi dengan baluran saus Tikka.
Fedwell
Sajian The 1945, menjadi salah satu hidangan yang hadir sejak Fedwell di buka pada awal 2018. Quinoa Brown Rice disajikan bersama pan seared dory, potongan brokoli, charred beans, charred corn, Onsen egg, matah relish, dan juga dilengkapi dengan taburan bawang goreng. Sedangkan The Warteg merupakan salah satu menu terbaru yang menawarkan sensasi gurih dan pedas dalam satu piring. Shirataki Pilaf Rice hadir menggantikan nasi putih biasa, dipadukan dengan Rib Eye Steak dengan tekstur empuk, terong, keciwis panggang, kacang bakar, potongan sayur, saus sambal sebagai dressing dan taburan bawang goreng.
Konsep whole food bar yang diusung Fedwell memungkinkan para pelanggan untuk menyesuaikan pilihan makanan yang sesuai dengan diet dan pantangan masing-masing. Dengan menggunakan teknik sous vide untuk memasak, Fedwell juga berusaha untuk memastikan nutrisi makanan tidak hilang pada proses memasaknya.
Terra
Merefleksikan nama Terra, yang berarti Dewi Bumi dalam mitologi Romawi, restoran Terra berangkat dari sebuah ide untuk menghadirkan makanan seimbang yang penuh nutrisi yang disuguhkan oleh alam.
Sajian Keep it Green Bowl menawarkan ragam tekstur dan paduan rasa segar dan gurih di mulut. Terdiri dari keripik kale renyah yang didehidrasi, tomat ceri, ubi bit merah yang dipanggang, potongan alpukat empuk, couscous, paprika, dan kembang kol yang telah diparut. Hidangan ini dilengkapi dengan sambal dabu-dabu yang diberikan sentuhan ala makanan khas Meksiko dengan tambahan jalapeno, daun ketumbar, dan perasan jeruk nipis. Sedangkan Organic Chia Bowl yang penuh warna menawarkan kesegaran dalam tiap gigitan. Chia seed lembut yang telah direndam semalaman dengan santan, bercampur dengan biji rami lalu dihidangkan bersama potongan pisang, jeruk, blueberries segar, alpukat, kurma, dan disempurnakan dengan selai kacang, parutan biji coklat, serta madu. (AULI HADI) Foto: Togi Panjaitan
