Televisi digital memungkinkan Najwa dan timnya untuk tahu apa yang disukai oleh penonton, topik apa yang mereka senangi, siapa saja yang menonton, bahkan menit keberapa yang paling banyak dilihat. Semua hal menjadi lebih mudah untuk ditelusuri sehingga ia dengan cepat mengambil langkah program yang bisa ia kemkbangkan dan mana yang tidak perlu.
“Kolaborasi adalah kunci,” tegas Najwa. Narasi tumbuh dengan pesat bukan hanya karena tim yang menciptakan konten saja, melainkan karena keterlibatan komunitas. “Kita menerapkan konten berkolaborasi dengan komunitas,” jelasnya. Narasi TV percaya, konten yang berkualitas akan dicari oleh banyak orang dan pasti relevan dengan para penikmatnya. Najwa membentuk komunitas Mata Kita yang sudah ada semenjak Mata Najwa, lalu dengan nama berbeda, Nana, nama akrab dari seorang Najwa Shihab mengharapkan dampak yang lebih luas dan para anggota pun itkut bekontribusi. Najwa menjalankan tiga pilar yang dimiliki Narasi yaitu anti korupsi, toleransi, dan partisipasi.
Dalam menggerakkan komunitas ini, Nana dan timnya, Avengers Narasi, turut mengajarkan para anggota komunitas agar memahami bagaimana membuat konten yang baik. Avengers Narasi memiliki kewajiban untuk memberikan pelatihan membuat konten yang menarik untuk platform digital. Hal ini diharapkan agar segala bentuk informasi dapat dengan mudah disebarkan melalui perantara Narasi TV. “Citizenjournalism konsepnya,” ujar Nana.
(NK) Foto: Tody Harianto
