Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

Butik Baru Nan Istimewa John Hardy

Mempertahankan tradisi, produsen perhiasan John Hardy membuka butik di Seminyak, Bali, yang dilengkapi restoran.

Sebagai destinasi wisata ternama di ujung selatan Bali, Seminyak menarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Berangkat dari informasi tersebut, produsen perhiasan John Hardy membuka butik dan restoran terbarunya di lokasi tersebut. Diharapkan dengan lokasi ini, John Hardy dapat menjangkau segmen pelanggan internasional yang baru.
 
Butik di Seminyak ini bisa dikatakan menjadi oase bagi para pengunjung karena tersembunyi dari jalanan kota yang ramai. Pengunjung akan disambut dengan jalan masuk dinamis, dilengkapi air mancur yang melambangkan pemurnian. Ornamen tersebut memberikan kesan sejuk dan lega, di waktu bersamaan memperkenalkan spiritualitas dan semangat komunitas khas Bali yang menyatu dengan butik ini. Ada pula sanggah tradisional khas Bali yang menjadi tempat pemujaan dan upacara keagamaan, serta bale kulkul, lonceng tradisional yang digunakan untuk memanggil para pengunjung dan menarik perhatian. Butik ini memakai sirap buatan tangan khas Bali dari bata dan bambu, dibuat dengan teknik tradisional. Seluruh ornamen tersebut menonjolkan etos dan kekaguman brand John Hardy terhadap berbagai elemen alam dan nuansa arsitektur Bali.   
 
Di lahan seluas sekitar 445 meter persegi, butik tersebut berdiri lewat kerja sama dengan Wield Creative dan Studio Jenquel. Saat memasukinya, para pengunjung disambut dengan handuk dingin beraroma Sari, parfum bunga-bungaan yang unik dan terinspirasi dari nuansa khas Bali. Para tamu juga disuguhi minuman segar, terinspirasi dari air suci yang digunakan di setiap upacara keagamaan Bali. Bangunan ini dirancang sebagai ruang pertemuan masyarakat, sehingga sengaja dibuat agar terasa sejuk, membangkitkan pancaindra, dan mengajak para tamu untuk berinteraksi dengan koleksi perhiasan John Hardy yang dibuat dengan tangan.
 

Serupa dengan seluruh butik John Hardy, gerai di Seminyak ini juga mengapresiasi teknik-teknik dan pengembangan seni. Karena itu, terdapat ruang pameran khusus bagi para seniman baru yang menginterpretasikan tradisi dengan cara-cara inovatif. Seni instalasi pertama di gerai tersebut adalah patung besar berbentuk tenunan daun kelapa. Seni instalasi ini dibuat Make a Scene, sekelompok desainer dan pakar tenunan dari Mengwi. Mereka membuat seni kriya yang bertingkat-tingkat dengan skala besar. Instalasi lainnya yaitu Gamelatron, patung kinetis sonik yang unik karya seniman konseptual Aaron Taylor Kauffman. Ia mengubah tradisi musik gamelan asal Indonesia yang berusia ribuan tahun menjadi pengalaman yang sangat indah dan menarik.
 
Di butik tersebut juga ikut dipamerkan karya sejumlah seniman yang bekerja di John Hardy. Sejumlah seniman ini melakukan proses menenun rantai (chain-weaving) yang menjadi andalan merek John Hardy. Para pengunjung butik diajak untuk bergabung dengan seniman ini dan mengikuti praktek meditasi secara langsung. Meditasi tersebut dilakukan dengan menambahkan sebuah tautan dalam patung rantai yang kian berkembang. "Sejak awal, nilai-nilai utama kami di John Hardy berpusat pada dunia seni, pelestarian alam, dan komunitas," kata CEO John Hardy Kareem Gahed. Selain itu, para pengunjung juga bisa membawa pulang sekeping karya John Hardy yang berbentuk gelang yang panjangnya dapat diatur. Gelang gratis ini memiliki tautan tunggal dari lini Classic Chain dari John Hardy, terjalin oleh benang serta melambangkan komunitas dan koneksi. Rencananya, akan digelar lokakarya, seminar, dan pengalaman atraktif di butik ini agar para tamu kian memahami berbagai tradisi kreatif dan keberagaman Bali. Para klien juga bisa mengikuti "John Hardy Master Class", sebuah kesempatan untuk mengerjakan dan membuat perhiasan istimewa.

Butik John Hardy terletak di Jalan Raya Petitenget, Kuta Utara. Di sini, Anda juga dapat menemui butik dan jamu bar yang buka dari pukul 10 pagi hingga10 malam. Layanan restoran yang disediakan terinspirasi dari tradisi Long Table Lunch yang telah berlangsung selama 30 tahun di sanggar John Hardy. Tradisi ini terdiri atas santap siang bersama 750 orang seniman, pegawai, dan tamu yang berkunjung. Hidangan makan siang di butik Seminyak menawarkan menu yang disusun bersama Locavore, sebuah restoran lokal yang ternama. Menu tersebut menonjolkan para petani, nelayan, dan seniman slow food Indonesia, serta penganan musiman di wilayah setempat. Menu dari restoran yang beroperasi di sepanjang hari ini menawarkan hidangan sharing plates. Hidangan untuk sepanjang hari tersedia dari pukul 11 pagi-9 malam, sementara, Long table Lunch hanya terbatas dari pukul 1 siang–3 sore. Sementara, Jamu Bar memadukan beragam koktail yang terinspirasi dari obat herbal tradisional khas Indonesia, termasuk koktail harian yang dihidangkan saat matahari terbenam di taman yang berada di belakang gerbang pura. (NTF) Foto: Dok. John Hardy
 

Advertisement

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Destinasi Aman Resort Baru di Jepang

Next Post

Hijup Infreenity, Koleksi Terbaru dari Hijup x Tencel dengan Konsep Ramah Lingkungan

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.