Selama tiga setengah tahun, MorphAsia Desain berhasil menyelesaikan sebuah hunian bergaya klasik nan mewah yang berdiri di atas lahan seluas 580 meter persegi. Rumah yang dihuni oleh lima anggota keluarga ini mengusung tema desain klasik dipadankan dengan filosofi arsitektur modern. Glenn Hartanto, selaku arsitek MorphAsia Design, menggambarkan rumah ini sebagai arsitektur “Regency” yang telah dimodifikasi agar dapat menyesuaikan dengan konsep hunian tropis.
Proyek ini menjadi tantangan tersendiri bagi Glenn dan tim untuk mewujudkan hunian yang sesuai dengan keinginan pemilik. “Kami mulai dari kecintaan pemilik pada lobi mewah hotel, lalu kami adaptasi ide tersebut agar sesuai untuk desain rumah. Kami juga mencoba untuk mendesain rumah sesuai dengan gaya hidup pemilik. Kami melakukan riset, dan akhirnya menghasilkan layout sederhana, yaitu sebuah ruang persegi besar dengan empat ruang persegi kecil yang berada di setiap sudutnya. Di saat yang sama, dalam benak saya, tergambar furnitur dan warna-warna yang dikombinasikan dengan komposisi geometris warna putih agar rumah ini nampak semakin elegan,” jelas Glenn.
Karakter utama pada rumah ini ada pada jendela besar serta bukaan yang besar sebagai celah masuknya cahaya alami atau cahaya matahari. “Kami mencoba membangun ide dari fluidity serta excitement dalam layout persegi rumah yang sederhana. Rumah ini didesain untuk memaksimalkan masuknya cahaya dan sirkulasi udara ke dalam ruangan. Seperti ruang keluarga dengan tangga melengkung diimbangi secara estetis dengan jendela yang juga melengkung dan garden wall,” tambah Glenn. Ide garis-garis melengkung ini dapat ditemui pada sofa, piano Steinway, dekorasi berbahan metal pada railing, hingga detil lekukan kaca jendela yang didesain dengan double curved mullions. Tamu yang memasuki rumah ini akan terpesona oleh ruangan bergaya mewah di dalamnya, padahal rumah dengan luas bangunan 1.200 meter persegi ini dibangun di atas tanah yang tergolong tidak begitu luas.
Hunian ini terdiri dari empat kamar tidur, tidak termasuk area servis, dan empat kamar mandi. Jika dilihat dari desain arsitektur dan interiornya, Glenn dan tim nampak fokus pada bentuk rumah secara keseluruhan dan menggunakan sedikit ornamen. “Gaya arsitektur yang tegas menjadi kanvas yang mengeksplorasi gaya eclectic furnitur modern Italia dengan benda-benda bergaya mid-century dan oriental. Saya ingin membawa benda-benda berharga ke rumah ini, baik itu barang antik atau objek dengan desain terbaik,” kata Glenn. Furnitur beragam gaya semakin terlihat cantik diletakkan berdampingan satu sama lain dalam satu ruangan yang terang.
Desain landscape project ini merupakan berkolaborasi dengan landscape architect, Anggia Murni dari Tropica Design. Dengan referensi taman Inggris, landscape rumah dikelilingi oleh tanaman bunga dengan palet warna bernuansa kuning lembut dan lilac, yang disusun berjajar hingga ke area teras dan dinding. Sebagai pelengkap, Murni melatakkan tanaman beraroma harum di dekat teras dan sunroom, di mana keluarga menghabiskan waktu bersama sambil menikmati semilir angin dari tiga pintu yang dibuka. Dalam sekejap ruangan ini mampu berubah menjadi gazebo yang cocok sebagai tempat santai keluarga.
Glenn juga menjelaskan, ia mendapat pengalaman berharga dalam proses mendesain project ini saat berinsteraksi dengan sang klien, Yudi Adranacus. “Ia memberikan kepercayaan penuh pada saya untuk membuat keputusan dalam berbagai hal,” ucap Glenn. Bagi Glenn, hal terbaik adalah komentar Pak Adranacus, bahwa hasil jadi project ini sangat sesuai dengan karakteristik pribadinya. Hunian yang berada di cluster tanpa pagar ini menambah keindahan lingkungan sekitar, terasa humble, hangat, dan menarik perhatian orang yang melintasinya. (Dinda Bestari & GHM) Foto: Fernando Gomulya Artikel ini dimuat di www.sugarandcream.co dengan judul Timeless Classic With Modern Sophistication By Glenn Hartanto.
