Dark Mode Light Mode
Dark Mode Light Mode

ERHA Mempersembahkan Balutan Siang ke Malam Kreasi Rinda Salmun dan Sean Sheila

Hari ketiga perhelatan Jakarta Fashion Week 2022, ERHA membawa dua desainer kenamaan Tanah Air, Rinda Salmun dan Sean Sheila, sebagai lambang modernitas berbusana masa kini.

 

Di kala pandemi meronta, industri mode kini mulai mendorong diri memasuki model bisnis baru. Bagi mereka yang berada di hulu tentu harus mengubah sudut pandang bagaimana sebuah koleksi dapat menjadi lebih berkepanjangan. Bukan hanya soal bahan yang dibuat harus ramah lingkungan tetapi bagaimana tentang menciptakan pakaian berkualitas yang bisa dipakai turun temurun.

Dua desainer papan atas tanah air yaitu Rinda Salmun dan Sean Sheila menginterpretasikan hal ini dengan sudut pandang berbeda. Lewat show persembahan ERHA, Rinda Salmun menghadirkan koleksi yang menampilkan gaya unisex bertajuk Un-Literal. Koleksi ini terinspirasi dari perjalanan hidup Vincent van Gogh selama revolusi industri Eropa di awal 1900- an. Saat melihat petani atau mereka yang berada dalam kelompok sosial yang terpinggirkan, ia merasa memiliki kesamaan dengan mereka – dikucilkan, terabaikan, merasa tidak penting.
 

Advertisement

Yang membuat koleksi ini begitu spesial adalah Rinda Salmun menggunakan bahan-bahan sisa koleksi terdahulunya. Hal ini merupakan sebuah komitmen merek Rinda Salmun untuk meminimalisir limbah fashion dan menggabungkan pendekatan yang lebih berkelanjutan. Tak hanya itu, Rinda Salmun juga mengumpulkan pakaian bekas dari teman, keluarga, klien dan juga sampel atau produk cacat dari pabrik mitra yang kemudian dikerjakan ulang dan didekonstruksi menjadi potongan baru. Metode ini digabungkan pada 95% dari 24 tampilan pada koleksi yang ditapilkan ini. Koleksi pun dibuat inklusif, mematok pasar yang luas sehingga yang berukuran XXL pun bisa tetap mengenakan koleksi Rinda Salmun.

Berbeda dengan Rinda Salmun yang dalam persembahan kali ini menyuguhkan gaya yang lebih kasual dari biasanya, Sean Sheila menyuguhkan tampilan semi-formal untuk musim Spring/Summer 2022 dengan tema Sense. Koleksi besutan Sean Loh dan Sheila Agatha ini terinspirasi dari novelis William Golding dan karyanya Lord of the Flies. Merupakan koleksi yang bercerita soal kemurnian masa muda dan transisinya secara berlawanan serta dipengaruhi alam.
 

Material seperti triasetat daur ulang, silk blend, viscose dan katun dikreasikan dalam ragam potongan dan siluet. Secara garis besar persembahan Sean Sheila tidak hanya merujuk pada tren masa kini namun sebuah koleksi berkualitas dengan gaya tak lekang oleh waktu yang dapat diturunkan ke generasi selanjutnya.

Bagi yang melewatkan tayangan virtual secara langsungnya, Anda dapat menyaksikan kembali ERHA presents Rinda Salmun dan Sean Sheila di kanal Youtube Jakarta Fashion Week. (JE) Foto: dok. Jakarta Fashion Week.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Refleksi Diri Gagné di Masa Transisi Tertuang dalam Koleksi La Route Colorée

Next Post

Dewi Fashion Knights Hadirkan Byo, Major Minor, dan Tulola di Jakarta Fashion Week 2022

Advertisement

Login to your account below

Fill the forms bellow to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.