
Warisan budaya, sesungguhnya tidak hanya untuk dikenang. Warisan budaya, seharusnya hadir menjadi bagian dari keseharian. Namun, warisan itu kini kian tergerus oleh zaman, tidak hadir di keseharian bahkan dilupakan. Kebaya, sebuah warisan busana budaya Nusantara yang telah ada sejak lama, saat ini juga menghadapi guncangan kerisauan akan terlupakan.
Dalam menanggapi kerisauan itu, Bakti Budaya Djarum Foundation mengajak para puan Indonesia untuk mengembalikan kejayaan kebaya sebagai warisan budaya lewat film pendek #KitaBerkebaya. Produksi film pendek ini merupakan bagian dari rangkaian menyambut Hari Kebaya Nasional 2025. Tidak hanya diingat sebagai simbol, tetapi juga sebagai wujud pernyataan sikap dan perlawanan perempuan. Kebaya lebih dari sekedar pakaian, ia yang mempersatukan bangsa dengan berbagai latar belakang budaya dan sosial.
Film pendek #KitaBerkebaya menceritakan tentang gerakan kolektif perempuan Indonesia dalam menyatakan sikap dan ekspresi lewat kebaya yang dikenakan. Dengan melibatkan sekitar 250 perempuan Indonesia, film pendek ini menyoroti bagaimana kebaya menjadi bagian dari keseharian para perempuan. Tidak hanya untuk momen-momen tertentu, kebaya dapat mulai dikenakan dalam keseharian. Dengan penggunaan sudut pandang perempuan, film pendek ini berupaya menyampaikan seberapa pentingnya kebaya sebagai identitas mereka.
Kebaya menjadi saksi perjuangan perempuan Indonesia dari generasi ke generasi; sesuatu yang memeluk tubuh perempuan, yang menuangkan seluruh emosinya dengan jujur: lembut dan penuh kasih atau marah dan keras kepala. Dengan demikian, #KitaBerkebaya lebih dari sebuah cuplikan pendek, ia membawa pesan kuat untuk membangkitkan kesadaran kolektif perempuan Indonesia untuk melihat warisan budaya ini dengan perspektif yang lebih luas.
Tak tertinggal pula beberapa figur perempuan Indonesia di bidang seni dan hiburan yang turut terlibat seperti: Maudy Ayunda sebagai aktivis, Titi Radjo sebagai pengrajin tenun, Andien sebagai penyiar radio, dan masih banyak lagi figur-figur puan yang dapat dijumpai dalam film pendek #KitaBerkebaya.
Selain lewat dialog yang membangkitkan, film pendek ini juga menghadirkan kebaya dalam ragam desain yang memikat, menyiratkan keberagaman identitas perempuan Indonesia. Setiap kebaya yang tampil adalah hasil arahan perancang busana ternama, Hagai Pakan, yang memberi ruang bagi kebaya untuk bertransformasi, menyesuaikan identitas dan kepribadian tiap individu. Sebuah penegasan bahwa warisan bisa hidup, lentur, dan dekat dengan yang mengenakannya.
Renitasari, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation, berharap film pendek ini mampu menyentuh hati, terutama para perempuan muda, untuk meneruskan warisan budaya, bukan sebagai beban atau kewajiban, melainkan sebagai wujud jati diri. Sebagai perempuan Indonesia, mereka adalah penjaga keindahan dan kompleksitas budaya yang tak lekang oleh waktu.
Penulis: Najlaa Kamilia Rizaldi
Editor: Mardyana Ulva
Foto: dok. ImageDynamics